Kamu

Awalnya aku mengira dia adalah wujud dari doaku bertahun tahun lalu.doa yang pernah aku panjatkan agar segera di pertemukan dengan orang yang akan melengkapi separuh dari agama dan menjadi pengobat luka" yang pernah tercipta.namun, bukankah berharap sepenuhnya kepada manusia hanya akan kecewa? Lalu bagaimana melanjutkan perjalanan dengan hati yang terasa hampa? Dengan hati yang terasa terparuh sebelah?aku juga berkali kali gagal,berkali kali merasa pecundang. Tapi, mungkin Allah sayang sama aku jadi, berkali kali aku menyerah ,berkali kali pula ada saja cara semesta untuk menyemangatiku dan berkali kali aku mengaku lelah, berkali kali pula tuhan memberikan kejutan untuk kembali siap menghadapi hari. Tapi,pada akhirnya semua yang hadir akan pergi. Begitu pula rasa yang memenuhi hati. Betapapun kecewanya, betapa pun lukanya,aku sangat percaya bahwa janji Allah nyata adanya. Saatnya yakin.saatnya percaya cinta yang tidak akan membawa luka itu,benar benar ada:')

Saat itu..,saat kamu memilih pisah,aku sungguh kehilangan arah. Mungkin aku terlalu lama bersandar,tanpa berfikir kamu menghindar, Kamu tau apa yang aku lakukan?menangis,menangis dan menangis Aku kehilangan kepercayaan diriku,merasa sangat lemah dan payah Waktu kuhabiskan untuk meratapi kesedihan. Aku seperti lupa cara hidup yang benar,sampai" mengabaikan sehatku,melupakan rasa laparku, Juga banyak menghapus waktu tidurku,hanya untuk memikirkan semua yang terjadi saat itu Memalukan?memang,aku hanyak mengabaikan diri sendiri hanya untuk seseorang yang tak pernah perduli sama sekali Jika kamu sedang mengalami ini,sudahlah,sudahi saja semuanya,berhenti menyakiti hatimu sendiri, sebab,saat waktu berjalan menjauh,kamu hanya akan menertawakan kebodohan hari ini

Untukmu.. katakan padaku.. Apa aku salah telah menunggumu? Apa aku salah percaya padamu? Apakah aku salah jatuh cinta padamu? Haruskah kukutuk takdir yang telah mempertemukan kita? Jika rasamu salah,tolong beritau aku apa yang harus kulakukan untuk menghapus semua tentangmu, Menghilangkan kisah yang telah melekat difikiranku, Haruskah kukatakan aku menyesal telah mengenalmu, Mungkin tidak,aku tidak bisa, Aku pun tak akan mampu membembencimu, Aku tak punyak keberanian,bantu aku!!,tolong aku!!,aku terjebak di ruangmu!! Aku lelah,aku hanya gadis biasa yang jatuh cinta padamu sejatuh" nya:)

Ketika hujan itu menahan kita,seharusnya aku paham, Aku hanya berteduh dengan mu,tidak untuk kata selalu,tidak untuk kata menyatu, Di permainan waktu ,aku bukan pemain yang handal,bahkan aku tidak bisa bertahan untuk sekedar mengucapkan selamat tinggal,pada rasa yang menggumpal, pada rasa yang ingin ku keluarkan, Hanya diam,mengagumimu diam",dan menghentikan perasaan ku pelan" Meski pada akhirnya aku masih sama,yang padamu tak pernah terlihat ada:)

Aku mundur memilih hancur,kubiar harapanku padamu terkubur, Aku menyerah dengan hati yang patah,meski perasaan ini masih yang terindah, Aku paham siapa pemilik rindu mu itu,seseorang itu bukan aku,tapi dia, Dia yang mencoba dekat dengan mu,tidak perlu bimbang di persimpangan,tidak perlu memandangku Kasihan,aku sadar tak pernah berhasil membuatmu merelakan Masih selalu dia yang kamu agung kan,aku cukup tau!" Bagaimana pergi dari ku,kembalilah padanya jika bahagiamu mengenang masalalu

Ada yang menyengat melebihi hangat, Perlahan meneggelamkan beberapa ingatan, ada cemburu yang di paksa lumpuh sebelum tumbuh, Dimusnahkan dengan kesakitan ,tak tertahan, Aku tak akan melarang mu menjadi siapa pun, melupakan mu? Ah!,itu tak pernah terlintas dipikiran ku,dan tak pernah ku ingin kan sedikit pun Aku tak akan pula mencegah mu bergandeng tangan dengan siapa pun, Cukup kau ajari aku bagaimana seharusnya cemburu yg aku miliki,tidak datang disaat yg salah Agar hati ku tak resah,dan kamu pun bebas melangkah